HIDUP ADALAH PILIHAN
Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang
yang subur.
Bibit yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh besar. Aku
ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah
ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku,
untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, dan
kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk
daunku."
Dan bibit itu tumbuh, makin
menjulang. Bibit yang kedua bergumam. "Aku takut. Jika
kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah
sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas,
bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan
hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk
memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan
merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku
dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman." Dan
bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.
Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu,
menemukan bibit yang kedua tadi, dan mencaploknya segera.
Amanat apa yang dapat kita petik dalam narasi diatas?
Memang, selalu
saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam
kepesimisan, kengerian, keraguan, dan
kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau
melangkah, tak mau menatap hidup.
Ingatlah !!!!
Karena hidup
adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan gagah.
Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak.
< nurdin kusuma >
Tidak ada komentar:
Posting Komentar